Thursday, 18 October 2012

In Tips : 9 manfaat berjalan kaki

 

Berjalan kaki adalah salah satu latihan aerobik paling sederhana dan teraman yang dapat kita lakukan. Jalan kaki adalah olah raga yang murah, aman dan sangat menyenangkan bila dilakukan bersama teman, pasangan atau keluarga. Jangan pernah menganggap remeh jalan kaki karena tidak sedikit manfaat yang bisa kita dapatkan dari “sekedar” berjalan-jalan.  
Inilah beberapa manfaat jalan kaki :
 (1) Terhindar dari serangan jantung
Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih banyak agar dapat berfungsi normal, memompakan darah tanpa henti. Untuk itu berjalan kaki tergopoh-gopoh dapat memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Bukan hanya itu, kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah saat tergopoh-gopoh. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antar sel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang. Lebih dari itu, HDL yang bekerja sebagai spon penyerap LDL. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan.
(2) Terhindar dari stroke
Kendati pengaruh berjalan tergopoh-gopoh terhadap stroke belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang bekerja menunjukkan dengan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun hingga dua per tiga.
(3) Berat badan stabil
Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.
 
(4) Menurunkan berat badan
Selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan bisa menurunkannya dengan berjalan tergopoh-gopoh secara rutin. Kelebihan lemak di bawah kulit akan dibakar bila rajin berjalan kaki kurang lebih satu jam.
(5) Mencegah kencing manis
Membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk. Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat bisa dilakukan dengan  gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan.
(6) Mencegah osteoporosis
Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga selain paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis, tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling sedikit 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis. Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda dan cukup mengonsumsi kalsium sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman osteoporosis.
(7) Meredakan encok lutut
Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri. Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.
 Bila bantalan (sol) sepatu olahraga kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.
 (8) Mencegah depresi
Ternyata menggerakkan badan dengan berjalan cepat juga membantu pasien depresi. Berjalan tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat anti depresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.
(9) Mencegah kanker usus besar (colorectal carcinoma)
Seperti yang kita tahu, menggerakkan badan ikut melancarkan peristaltik usus sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.

Kesimpulannya, berjalan kaki membawa manfaat yang sangat besar bagi kesehatan tubuh kita. Bagi yang mempunyai aktivitas padat dan tidak sempat pergi ke Gym atau bersenam, hal ini bisa menjadi salah satu rekomendasi yang bagus dan patut untuk dicoba. 

Source : Cybertransferin.blogspot.com

0 comments:

Post a Comment